Selasa, 25 September 2018

Honorer Brebes Tolak Penerimaan CPNS 2018


Berlangsung di Gedung DPRD Kabupaten Brebes, Selasa (25/9/2018), massa tenaga honorer K2 melakukan aksi unjuk rasa memprotes Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi dan Birokrasi mengenai pembatasan usia untuk mengikuti proses seleksi CPNS. Pengunjuk rasa berasal dari berbagai instansi pemerintah, mulai dari Dinas Pendidikan, Kesehatan, Perhubungan dan instansi lainnya.

Sejumlah perwakilan pendemo secara bergantian melakukan orasi di atas panggung. Mereka menolak kebijakan PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja). Mereka juga meminta kepada pemerintah pusat untuk secepatnya mendorong dan mempercepat revisi UU ASN No 5 Tahun 2014 agar Honorer K2 diangkat menjadi PNS tanpa batasan usia dan tanpa tes. Juga meminta agar diterbitkan SK Bupati Brebes sebagai bentuk legalitas Pegawai Pemerintah Kabupaten Brebes bukan lagi sebagai honorer.



"Pemangku kebijakan segera meregulasi kami khususnya Menpan RB agar segera merevisi peraturan yang mengatakan usia di atas 35 tahun tidak bisa mengikuti tes. Ini tidak adil karena ada (tenaga) honor K2 yang sudah mengabdi selama 29 tahun dan usianya sudah 58 tahun. Ini harus diperhatikan,” papar Tokidio, selaku koordinator lapangan.

Di tengah-tengah orasi, Bupati Brebes, Idza Priyanti dan jajaran pejabat terkait mengundang perwakilan aksi untuk beraudiensi. Seusai audiensi, Sutoto, selaku penanggung jawab aksi, menyampaikan hasil audiensi, di hadapan para pengunjuk rasa. “Berdasarkan hasil Audiensi Guru Honorer bersama Bupati,  Ketua DPRD dan instansi terkait pada hari Selasa,  25 September 2018 menghasilkan keputusan:

1.  Untuk Honorer K2 akan difasilitasi Pemda dan DPRD Brebes Ke Pemerintah Pusat.
2.  Terkait SK Kepala Dinas Pendidikan baik untuk K2 ataupun Non K2, bisa di selesaikan (diberikan) maksimal 1 bulan dari sekarang.
3.  Terkait kesejahteraan Honorer, Pemda bersama DPRD akan mengupayakan untuk diusulkan di APBD 2019 dengan mempertimbangkan Keuangan ABDP Kabupaten Brebes.
Dengan demikian mari kita tetep bersama2 mengawal, supaya tuntutan kita bener2 tercapai,” tutur Sutoto.
Aksi tersebut berakhir sebelum pukul 12.00 WIB dan jauh lebih cepat dari yang direncanakan. (AU)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Aplikasi Penilaian K13 MAPKU Merdeka Version

Aplikasi Penilaian K13 MAPKU Merdeka Version Hidangan : 1. Input data siswa tinggal copy paste dari dapodik. 2. Pemetaan KD dan Deskrips...