Berlangsung di Gedung DPRD Kabupaten Brebes, Selasa (25/9/2018), massa tenaga honorer K2 melakukan aksi unjuk rasa memprotes Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi dan Birokrasi mengenai pembatasan usia untuk mengikuti proses seleksi CPNS. Pengunjuk rasa berasal dari berbagai instansi pemerintah, mulai dari Dinas Pendidikan, Kesehatan, Perhubungan dan instansi lainnya.
Sejumlah
perwakilan pendemo secara bergantian melakukan orasi di atas panggung. Mereka
menolak kebijakan PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja). Mereka
juga meminta kepada pemerintah pusat untuk secepatnya mendorong dan mempercepat
revisi UU ASN No 5 Tahun 2014 agar Honorer K2 diangkat menjadi PNS tanpa
batasan usia dan tanpa tes. Juga meminta agar diterbitkan SK Bupati Brebes
sebagai bentuk legalitas Pegawai Pemerintah Kabupaten Brebes bukan lagi sebagai
honorer.
"Pemangku
kebijakan segera meregulasi kami khususnya Menpan RB agar segera merevisi
peraturan yang mengatakan usia di atas 35 tahun tidak bisa mengikuti tes. Ini
tidak adil karena ada (tenaga) honor K2 yang sudah mengabdi selama 29 tahun dan
usianya sudah 58 tahun. Ini harus diperhatikan,” papar Tokidio, selaku koordinator
lapangan.
Di tengah-tengah orasi, Bupati Brebes, Idza
Priyanti dan jajaran pejabat terkait mengundang perwakilan aksi untuk
beraudiensi. Seusai audiensi, Sutoto, selaku penanggung jawab aksi,
menyampaikan hasil audiensi, di hadapan para pengunjuk rasa. “Berdasarkan hasil
Audiensi Guru Honorer bersama Bupati,
Ketua DPRD dan instansi terkait pada hari Selasa, 25 September 2018 menghasilkan keputusan:
1. Untuk Honorer K2 akan difasilitasi
Pemda dan DPRD Brebes Ke Pemerintah Pusat.
2. Terkait SK Kepala Dinas Pendidikan
baik untuk K2 ataupun Non K2, bisa di selesaikan (diberikan) maksimal 1 bulan
dari sekarang.
3. Terkait kesejahteraan Honorer,
Pemda bersama DPRD akan mengupayakan untuk diusulkan di APBD 2019 dengan
mempertimbangkan Keuangan ABDP Kabupaten Brebes.
Dengan demikian mari kita tetep bersama2 mengawal, supaya
tuntutan kita bener2 tercapai,” tutur Sutoto.
Aksi tersebut berakhir sebelum pukul 12.00 WIB dan jauh
lebih cepat dari yang direncanakan. (AU)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar